Applikasi Nafas, bisa mengukur kualitas Udara di Jabodetabek secara realtime

Jakarta, merupakan salah satu kota yang beramasalah udara nya, menurut data yang saya dapatkan dari Airvisual, menempatkan jakarta menjadi yang pertama dalam hal polusi udara.  Data ini diambil pada bulan juli dan kualitas udara di jakarta mencapai 183 yang berarti kualitas udaranya tidak sehat.

Applikasi Nafas, bisa mengukur kualitas Udara di Jabodetabek secara realtime

Sekarang untuk mengukur kualitas udara, kita tidak harus menuggu rilis laporan dari instansi terkait. Karena sekarang ada applikasi yang bisa mengukur kualitas udara. Applikasi ini bernama Nafas dan diluncurkan oleh  Nafasaria Pte.Ltd. applikasi ini bisa kamu gunakan untuk menguku kualitas udara di jakarta dan sekitarnya secara realtime.

Nafas, dalam proses kerjanya bekerja sama dengan Airly. Dimana Airly akan menanamkan 45 sensor kualitas udara yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bogor. 

Sensor ini dibuat dan juga dirancang di eropa dan terbuat dari bahan stainless stell yang memang khusus digunakan di luar ruangan, sensor ini juga memang dibuat khusus untuk iklim indonesia, sehingga tahan dengan panas, kelembapan dan hujan. 

Dengan menggunakan sensor ini, Applikasi Nafas akan dapat mengumpulkan informasi seperti :

  • Mengukur berbagai polutan di udara
  • Mengukur suhu
  • Tekanan barometrik
  • Kelembaban, dan 
  • Tiga jenis particulate matter (pm), yakni pm1, pm2.5, dan pm10.

Selain itu, ada Beberapa fitur andalan dari applikasi Nafas ini yang akan sangat berguna dan bermanfaat untuk penggunanya, seperti :

  • Menampilkan kualitas udara secara real-time
  • Daftar kualitas udara di wilayah jabodetabek, dan 
  • Blog berisi artikel tentang kesehatan udara

Dalam proses penggunaanya, kamu akan mendapatkan rekomendasi tempat yang memiliki kualitas udara yang lebih baik, dan kamu juga akan mendapatkan berbagai tips aktifitas dan gaya hidup yang mesti kamu lakukan berdasarkan kualitas udara saat itu.

Menariknya lagi, Applikasi Nafas juga bisa menampilkan daftar kualitas udara dari berberapa kota sehingga kamu bisa membandingkan dan megetahui kualitas udara ditempat masing-masing.

Dengan menggunakan applikasi Nafas ini, kamu juga akan mendapatkan notifikasi apabila kualitas udara ditempat kamu mulai memburuk. Kamu bisa tau kualitas udara teburuk dengan melihat tanda merah dan ditandai juga dengan keterangan “tidak sehat” kamu juga akan mendapatkan himbauan untuk menyalakan air purifier atau pembersih udara didalam rumah.

Sementar untuk lokasi dengan kualitas udara yang cukup buruk akan ditandai dengan warna orange yang pekat, dan dengan keterangan “tidak sehat” jika kondisi udara ditandai dengan warna orang pekat, kamu akan mendapatkan himbauan untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.

Sedangkan untuk kualitas udara yang sedang akan ditandai dengan warna kuning dan keterangan “moderate” pada kualitas udara yang sehat kamu akan melihatnya dengan tanda hijau.

Penasaran dengan applikasi ini, saya sempat mencobanya dan hampir semuanya berwarna merah. Itu berarti kualitas udara di jakarta sedang tidak baik-baik saja.

Sebagai informasi tambahan, kamu mungkin sempat membaca Pm2.5, Dan Pm10. Apa itu sebenarnya? Mari kita bahas dibawah ini.

Merangkum dari situs departemen kesehatan Newryork,  PM2.5 menjadi bahan acuan untuk mengukur kadar polutan di udara. Dimana PM2.5 merupakan partikel kecil yang memiliki ukuran 2,5 mikron atau bahkan bisa lebih kecil lagi. Partikel ini dalam tingkat yang tinggi akan bisa masuk ke sitem pernapasan dan mencapai paru-paru.

Bagaimana? Tertarik untuk mencoba applikasi Nafas ini? Kamu bisa mendonwloadnya Google Playstor dan App store.

Oke, sekian artikel dari saya tentang Applikasi Nafas, bisa mengukur kualitas Udara di Jabodetabek secara realtime, semoga dapat membantu kamu dalam mencari informasi yah!